Bank Minta Elon Musk Lunasi Utang Rp206 T Usai Masuk Kabinet

Sumbar, PaFI Indonesia — Perbankan berharap utang US$13 miliar atau Rp206 triliun (asumsi kurs Rp15.894 per dolar AS) milik Elon Musk bisa cepat lunas usai bos X itu dipastikan masuk kabinet Presiden AS Donald Trump.
“Sejumlah bank di Wall Street berharap mereka akan segera terbebas dari utang (Musk) sebesar US$13 miliar yang dipakai untuk membeli platform media sosial X,” tulis laporan Reuters, Sabtu (16/11).

Beberapa bank yang memberikan pinjaman kepada Musk, antara lain Morgan Stanley dan Bank of America. Perbankan berharap kedekatan Elon Musk dengan Donald Trump bisa terus mengerek prospek X.

Para pemberi kredit disebut sempat berniat menjual surat utang X pada akhir 2022. Kendati, mereka diprediksi malah akan merugi hingga 20 persen dari nilai nominal utang jika mengambil keputusan nekat tersebut.

“Alih-alih menanggung kerugian tersebut, bank-bank tetap memegang surat utang (dan) X tetap membayar bunga obligasi tersebut,” tandasnya.

Musk merampungkan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar pada 2022 lalu. Selain dari kocek pribadi, ia berutang sekitar U$13 miliar kepada perbankan.

Dukungan utang perbankan ini termasuk dari Morgan Stanley, Bank of America, Bank Jepang alias Mitsubishi UFJ Financial Group dan Mizuho, serta Barclays. Ada juga Bank Prancis, yakni Societe Generale dan BNP Paribas.

Menurut dokumen yang diajukan ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC), kontribusi Morgan Stanley mencapai US$3,5 miliar. Pinjaman ini dijamin oleh X, bukan ditanggung Musk sendirian.

Kini, Donald Trump menunjuk Elon Musk untuk memimpin Departemen Efisiensi Pemerintah alias US Department of Government Efficiency. Trump bakal didampingi mantan kandidat presiden dari Partai Republik, yaitu Viviek Ramaswamny.

Sebelumnya, Tesla (TSLA) melaporkan hasil kinerja kuartal II yag beragam. Dari sisi pendapatan Tesla pada periode tersebut tercatat sebesar USD 25,05 miliar, di atas perkiraan USD 24,63 miliar, dan sedikit lebih tinggi dari USD 24,93 miliar yang dilaporkan Tesla tahun lalu.

Tesla membukukan EPS yang disesuaikan sebesar USD 0,52, meleset dari ekspektasi USD 0,60, dengan laba bersih non-GAAP sebesar USD 1,8 miliar. Saham Tesla turun lebih dari 4% menyusul pengumuman itu.

Meski begitu, Tesla mengatakan rencana untuk kendaraan baru, termasuk model yang lebih terjangkau,

tetap berada pada jalur yang tepat untuk memulai produksi pada paruh pertama 2025.

“Kendaraan ini akan memanfaatkan aspek platform generasi berikutnya serta aspek platform kami saat ini dan akan dapat diproduksi. pada jalur manufaktur yang sama dengan jajaran kendaraan kami saat ini,” kata Tesla dalam laporan pendapatan kuartal II, dikutip dari Yahoo Finance, Rabu (24/7/2024).

Banyak analis dan pengamat industri berpendapat bahwa debut dan peluncuran kendaraan listrik yang lebih murah akan mendorong penjualan kendaraan listrik ke tingkat yang lebih tinggi. Sesuatu yang bahkan telah dikatakan oleh CEO Tesla Elon Musk sebelumnya.

Musk mengatakan perusahaan akan memperkenalkan robotaxi-nya pada 10 Oktober, yang awalnya dijadwalkan pada 8 Agustus. Musk mengatakan waktu tambahan itu memungkinkan Tesla untuk menambahkan beberapa hal lain ke robotaxi sebelum peluncurannya.

Sedangkan untuk kendaraan lainnya, Tesla mengatakan produksi Cybertruck meningkat tiga kali lipat dibandingkan kuartal I,

dan kendaraan tersebut berada di jalur yang tepat untuk mencapai profitabilitas pada akhir tahun. Tesla mengatakan pabrik Semi juga berada di jalur yang tepat untuk memulai produksi pada akhir 2025.