Jakarta, 7 Oktober 2024 – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis laporan terbaru mengenai proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan mencapai 5,5% pada akhir tahun 2024. Peningkatan ini didorong oleh kinerja sektor manufaktur yang kuat serta peningkatan ekspor komoditas unggulan, terutama dalam bidang pertanian dan pertambangan.
Kepala BPS, Margo Yuwono, menjelaskan bahwa berbagai kebijakan pemerintah yang mendukung industri dan investasi, serta pemulihan permintaan global, berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. “Kami melihat adanya perbaikan yang signifikan di sektor industri, terutama manufaktur, yang menjadi motor utama pertumbuhan. Selain itu, permintaan dari negara mitra dagang juga meningkat, memberikan peluang bagi ekspor kita,” ungkap Margo dalam konferensi pers di Jakarta.
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kinerja Sektor Manufaktur dan Ekspor Meningkat
Menurut data BPS, sektor manufaktur tumbuh sebesar 6,1% pada kuartal ketiga 2024, didorong oleh peningkatan produksi di bidang otomotif, makanan dan minuman, serta elektronik. Selain itu, peningkatan permintaan ekspor dari negara-negara seperti China, Amerika Serikat, dan Jepang menjadi faktor penting dalam mendorong pertumbuhan ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan, Didi Sumedi, menyampaikan bahwa sektor ekspor Indonesia mengalami lonjakan signifikan, terutama untuk komoditas seperti kelapa sawit, kopi, dan produk tekstil. “Kami terus mendorong diversifikasi produk dan pasar ekspor agar ketergantungan pada satu atau dua komoditas dapat diminimalisir,” ujar Didi.
Peningkatan Investasi Asing Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemerintah Indonesia juga mencatat peningkatan investasi asing langsung (FDI) yang signifikan pada tahun 2024. Menurut data Kementerian Investasi, FDI meningkat 15% dibandingkan tahun sebelumnya, dengan sektor teknologi, infrastruktur, dan energi terbarukan menjadi sektor yang paling diminati oleh investor asing.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan menarik bagi para investor. “Kami terus memperbaiki regulasi dan mempermudah proses perizinan untuk mendorong lebih banyak investasi masuk ke Indonesia. Hal ini sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tambah Bahlil.
Tantangan di Tengah Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Meski proyeksi pertumbuhan ekonomi positif, beberapa tantangan masih perlu dihadapi, termasuk inflasi yang cenderung tinggi dan fluktuasi harga komoditas global. Inflasi yang diperkirakan mencapai 4,2% pada akhir tahun menjadi perhatian utama bagi pemerintah dan pelaku usaha.
“Kami berkomitmen untuk menjaga inflasi tetap terkendali dan mendukung pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan moneter yang tepat,” kata Perry.
Respon Masyarakat dan Pelaku Usaha
Masyarakat dan pelaku usaha menyambut baik proyeksi pertumbuhan ekonomi ini. Banyak dari mereka optimis bahwa peningkatan aktivitas ekonomi akan memberikan dampak positif pada lapangan pekerjaan dan kesejahteraan masyarakat. Seorang pengusaha lokal, Andi, mengungkapkan harapannya bahwa pertumbuhan ekonomi yang stabil dapat menciptakan peluang baru. “Kami berharap pemerintah dapat terus mendukung sektor-sektor yang berkembang dan mempermudah akses permodalan bagi usaha kecil,” ungkap Andi.